top of page

WCU : Antara Optimisme, Kapasitas, dan Kualitas

Dr. Dadan Rosana 

 

 

       Islam mengajarkan dua hal penting sebagai suatu kesetimbangan, yaitu  roja’ (pengharapan) dan khauf (rasa takut). Ibarat gas yang mendorong untuk maju dan rem yang mengandalikan agar tidak terjadi kecelakaan. Disamping itu sebagai muslim kita diajarkan untuk lebih mengedapankan husnudzon (berprasangka baik) dan sebisa mungkin menghindarkan suudzon (berprasangka buruk). Dalam kacamata itulah semestinya kita melihat euphoria WCU (World Class University) belakangan ini.

        Kriteria yang harus dipenuhi untuk menjadi world class university, memang sangat berat. Kapasitas dan kualitas yang saat ini dimiliki UNY memang masih belum cukupmemadai. Kita masuh harus bekerja keras karena setiap tahun akan muncul banyak lembaga yang mengeluarkan hasil pemeringkatan mereka terhadap sejumlah perguruan tinggi di seluruh dunia untuk kemudian dibuatkan peringkatnya. Nah diantara beberapa kriteria yang umumnya dijadikan sebagai dasar bagi penentuan peringkat adalah sebagai berikut :

 

  1. Ada tidaknya peraih nobel di perguruan tinggi tersebut.

  2. Jumlah mahasiswa asing yang menjadi mahasiswa di perguruan tinggi tersebut.

  3. Jumlah staff yang bergelar doktor beserta prestasi akademik dan penelitian yang diraihnya.

  4. Adanya internet bandwidth connectivity yang baik serta kecepatan aksesnya.

  5. Adanya rasio mahasiswa-dosen yang seimbang serta tingkat selectivity mahasiswa yang baik.

  6. Seberapa banyak publication index dari para peneliti di perguruan tinggi tersebut yang dikutip oleh orang lain.

  7. Seberapa sering update informasi dari berbagai aktivitas di perguruan tinggi tersebut.

  8. Seberapa banyak adaptasi pembelajaran modern dalam proses pembelajarannya.

  9. Terdapatnya berbagai sumber keuangan yang mendukung keberlanjutan berbagai aktivitas perguruan tinggi tersebut.

 

Selain itu terdapat pula lembaga yang hanya menggolongkan kriteria kedalam lima item saja, yaitu :

 

 

  1. Academic reputation

  2. Student selectivity

  3. Faculty resources

  4. Research : citation, papers, publication book, peer reviewed article, funding, graduated student.

  5. Financial resources : total spending per students,library spending per students.

 

        Maka untuk memenuhi cita-cita menjadi menjadi world class university, unit yang harus ektra keras untuk mensupportnya antara lain : lembaga penelitian, perpustakaan, teknologi informasi, biro SDM. Paling tidak harus ada kebijakan khusus pada lembaga tersebut untuk mengejar ketertinggalannya sehingga memiliki program yang jelas untuk meningkatkan kualitasnya. Disamping itu, UNY dituntut terus untuk menghasilkan lulusan berkualitas yang kompetitif. Upaya yang sangat strategis untuk menghasilkan lulusan berkualitas adalah membangun sistem pendidikan berkualitas. Karena itu UNY berkepentingan untuk terus meningkatkan kualitas program akademiknya, manajemen kelembagaan dan program, pembinaan dan pemberdayaan mahasiswa, dan pemantapan networking-nya.

         Tidak kalah pentingnya adalah unsur etika akademik, yang harus menjadi unsur fundamental moralitas dalam menghadapi perkembangan sosial, ekonomi, politik, budaya dan iptek.  Sehingga selain tanggung jawab individu  yang mengutamakan kompetensi professional, kejujuran, integritas dan obyektivitas serta sebagai institusi UNY harus mampu mempertanggung jawabkan secara publik, hormat kepada martabat dan hak azasi manusia serta dapat menjadi sumber acuan budaya luhur bangsa.  Beberapa aspek yang perlu dibenahi diantaranya untuk mencapai world class university adalah:

 

  1. Menjunjung tinggi nilai-nilai ilmiah, etika dan estetika yakni apakah setiap unit menjunjung tinggi prinsip-prinsip kebenaran dan kejujuran ilmiah.  Apakah UNY telah menjunjung tinggi bidang ilmu yang dikembangkan dan apakah tenaga pendidik dan unsur akademiknya telah jujur dengan bidang keilmuan yang ditekuninya sehingga misalnya: tidak terjadi illegal teaching; 

  2. Menjaga standar professional dan standar ilmiah yang tinggi secara berkelanjutan setingkat dengan universitas kelas dunia;

  3. Tidak melakukan diskriminasi dalam pelaksanaan kegiatan akademik;

  4. Menciptakan lingkungan belajar dan mengajar yang berkualitas dan bertaraf internasional;

  5. Mengembangkan dan menerapkan iptek pertanian yang bermanfaat bagi kesejahteraan bangsa dan seluruh umat manusia;

  6. Menghormati hukum dan hak azasi manusia maupun tidak merusak lingkungan hidup serta membahayakan manusia dan tidak menggunakan binatang percobaan dengan sewenang-wenang.

  7. Mampu menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat dan bertaraf internasional.

       Nilai-nilai penting tersebut harus menjadi landasan bagi pembuatan kebijakan akademik dan terus dikembangkan melalui berbagai instrumen serta dilaksanakan secara komprehensif beserta jaminan mutu, pemantauan dan evaluasinya sehingga menjadi budaya akademik di UNY.

          Tidak ada yang tidak mungkin kalau kita mau bekerja keras dan tetap optimis. Optimisme adalah serbuk mesiu yang sangat berguna untuk meledakkan mimpi menjadi kenyataan. Dan kerja keras adalah sumbunya, yang berfungsi menjalarkan api  dan sekaligus sebagai pengatur waktu agar dapat meledak pada saat dan sasaran yang tepat

 

 

 

bottom of page