top of page

Universitas Negeri Yogyakarta on the move to World Class University

 

 

Oleh

Retno Arianingrum, M.Si, Staf Pengajar Jurdik Kimia FMIPA UNY

 

       World class university (WCU) ? Istilah ini sering kita dengar dalam perbincangan dan menjadi slogan dari sejumlah universitas terkemuka baik di Indonesia maupun luar negeri. Diantaranya bila kita buka laman web universitas tercinta kita, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), terpampang kalimat “on the move to World class university” dan “Universitas Kependidikan Kelas Dunia Berlandaskan Ketaqwaan, Kemandirian dan Kecendikiaan.

       Sejauh ini belum dijumpai definisi yang tepat tentang Istilah “WCU”. Bila diterjemahkan “world class university” berarti universitas kelas dunia, “ranking among the foremost in the world, of an international standard of excellence” (menduduki ranking di antara yang terdepan di dunia, mempunyai standart keunggulan internasional). Dengan kata lain sebuah universitas yang telah menduduki ranking tertentu dapat diartikan telah masuk dalam kategori World Class University. Menurut Levin (2006), WCU adalah universitas yang memiliki reputasi internasional di bidang penelitian, pembelajaran dan kontribusi  bagi masyarakat  luas. Philip G Albach dalam The Costs and Benefits of World Class Universities (2005),  menjelaskan lebih mendalam bahwa WCU adalah universitas yang memiliki ranking utama di dunia dan memiliki standar internasional dalam keunggulan (exellence). Keunggulan tersebut mencakup :  (1) keunggulan dalam riset yang diakui masyarakat akademis internasional melalui publikasi internasional, (2) keunggulan dalam tenaga pengajar (profesor) yang berkualitas tinggi dan terbaik dalam bidangnya, (3) keunggulan dalam kebebasan akademik dan kegairahan intelektual, (4) keunggulan manajemen dan governance, (5) fasilitas yang memadai untuk pekerjaan akademis (perpustakaan yang lengkap, laboratorium yang mutakhir), (6) pendanaan yang memadai untuk menunjang proses belajar mengajar dan riset, dan (7) keunggulan dalam kerjasama internasional dalam program akademis dan riset.

       Saat ini ada beberapa lembaga yang menilai keunggulan universitas di dunia dengan beberapa kriteria yang berbeda sebagai indikatornya, antara lain:

(1) Shanghai Jia Tong University (SJTU), dengan indikator: perolehan penghargaan staf (20%);  artikel penelitian (20%);  kinerja penelitian (20%); indeks rujukan; publikasi ilmiah bidang IPA dan Seni/Humaniora (20%); (4) besaran akademik (10%); dan (5) kualitas alumni (10%).

 

(2) Times Higher Education (THE) (dapat dilihat pada http://www.timeshighereducation.co.uk), menetapkan 13 (tigabelas) indikator yang dibagi dalam 5 (lima) kategori: perkuliahan, terutama lingkungan belajarnya (bobotnya 30 persen); penelitian, volume, income dan reputasinya (bobotnya 30 persen); kutipan, imbas penelitian (bobotnya 32,5 persen); pemasukan industri, inovasi (bobotnya 2,5 persen); serta staf  dan mahasiswa internasional (bobotnya 5 persen).

 

(3) Quacquarelly Symonds (QS) mengeluarkan pemeringkatan QS World University Rankings (dapat dilihat pada http://www.topuniversities.com), menggunakan 5 (lima) kriteria, yakni:  academic peer review atau analisis dari komunitas elit akademik (bobotnya 40 persen);  recruiter review, hampir sama dengan academic peer review (bobotnya 10 persen);  faculty student ratio yang melihat kualitas perkuliahan (bobotnya 20 persen); citation per faculty atau publikasi ilmiah per fakultas yang dikutip dalam skala internasional (bobotnya 20 persen); dan (5) international orientation atau orientasi internasional yang dilihat dari prosentasi mahasiswa internasional dan staf internasional, masing-masing bobotnya 5 persen (bobotnya 10 persen).

 

(4) Webometric adalah pemeringkatan berdasarkan pada eksistensi sebuah kampus di dunia maya (dapat dilihat pada www.webometrics.info). Ada empat komponen yang menjadi indikator utama dari penilaian Webometrics ini, yaitu: Presence (20%), Impact (50%), Openness (15%), dan Excellence (15%). Untuk parameter Excellence merupakan jumlah artikel-artikel ilmiah publikasi perguruan tinggi yang bersangkutan yang terindeks di Scimago Institution Ranking (tahun 2003-2012) dan di Google Scholar (tahun 2007-2012). Presence adalah jumlah halaman website (html) dan halaman dinamik yang tertangkap oleh mesin pencari (Google), tidak termasuk rich files. Impact merupakan jumlah eksternal link yang unik (jumlah backlink) yang diterima oleh domain web universitas (inlinks) yang tertangkap oleh mesin pencari (Google). Openness merupakan jumlah file dokumen (Adobe Acrobat (.pdf), Adobe PostScript (.ps, .eps), Microsoft Word (.doc,.docx) and Microsoft Powerpoint (.ppt, .pptx) yang online/open di bawah domain website universitas yang tertangkap oleh mesin pencari (Google Scholar)

       Tentunya tidaklah mudah bagi universitas, khususnya di Indonesia untuk mencapai keunggulan untuk menjadi WCU. Pencapaian tersebut selain membutuhkan kerja amat keras, juga memerlukan komitmen yang tinggi dari berbagai pihak, dan dukungan dana yang tidak sedikit. Namun ini bukan berarti hal yang tidak mungkin. Lalu pertanyaannya adalah, sejauh mana UNY telah melangkahkan kakinya menuju WCU? Mulai tahun 2008 Universitas  Negeri Yogyakarta (UNY) dengan semangat yang berkobar telah mencanangkan komitmennya untuk siap menuju World Class University. Bahkan dalam visinya disebutkan pada tahun 2025 UNY menjadi universitas kependidikan kelas dunia berlandaskan ketaqwaan, kemadirian, dan kecendekian. Visi ini merupakan ekspresi  suatu tekad, yang berarti bukan hanya sebuah keinginan atau mimpi semata. Sekaligus visi ini merupakan wujud UNY untuk menjawab tantangan global. Langkah yang dipersiapkan UNY untuk menuju WCU masih panjang, langkah tersebut antara lain: melahirkan penelitian dan memiliki SDM  (faculty)  yang unggul, memiliki kebebasan dan atmosfer akademik yang kondusif, pengelolaan secara mandiri/Self Governance, memiliki fasilitas dan pendanaan yang memadai, mendukung keberagaman, melaksanakan internasionalisasi, memiliki kepemimpinan yang demokratis, memiliki mahasiswa yang berbakat, penggunaan ICT, penyelenggaraan  pembelajaran yang berkualitas, memahami kebutuhan masyarakat sosial , serta memiliki jaringan kerjasama internal dan eksternal yang kuat.  Untuk menuju World Class University, UNY telah berhasil mendapatkan sertifikasi di bidang kegiatan manajemen yaitu Standar manajemen Mutu (SMM) International Organization for standardization (ISO) 9001:2008. Selain itu upaya lain yang telah dilakukan UNY adalah meningkatkan kualitas Dosen, meningkatkan kualitas layanan akademik, mengembangkan kualitas kelembagaan pendukung pendidikan dan pengajaran, pengembangan kerjasama dengan mitra luar negeri, dan meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil penelitian dan publikasi karya ilmiah baik dosen maupun mahasiswa. Hasil penelesuran Webometric per  tahun 2013 menempatkan UNY pada rangking 27 Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta se-Indonesia, ranking 74 Asia Tenggara, ranking 417 Asia dan ranking 1.939 dunia. Ke depan, dengan adanya peningkatan kualitas di segala aspek dan komitmen yang tinggi dari berbagai pihak diharapkan mampu mewujudkan UNY menjadi WCU.

bottom of page